Makan adalah kebutuhan utama manusia. Dengan makan manusia mendapatkan
energy untuk beraktifitas tiap harinya. Makanan juga mempengaruhi metabolisme
dalam tubuh. Metabolisme adalah saat
dimana suatu makhluk hidup memproses sebuah zat, yang kemudian zat tersebut
dirubah secara kimia maupun secara mekanik yang kemudian berubah menjadi
nutrisi yang akan diserap oleh tubuh, dan kemudian dari nutrisi tersebut
berubah menjadi energi. Proses metabolisme tersebut terjadi di dalam alat
pencernaan .
Namun apa jadinya jika makanan yang dikonsumsi tidak bergizi dan
banyak terkandung bahan-bahan berbahaya? Tentunya akan banyak berpengaruh
terhadap metabolisme tubuh. Jika seharusnya dalam proses metabolisme
menghasilkan nutrisi-nutrisi yang baik serta berguna untuk tubuh, akan lain
cerita jika dalam bahan makanan terlalu banyak zat-zat yang berbahaya, zat-zat
tersebut dapat memicu datangnya berbagai penyakit. Maka makanan itu tergolong sebagai Junk Food
atau makanan sampah. Tulisan ini berupaya mengupas apa itu sebenarnya Junk
Food, kenapa masyarakat mengkonsumsi Junk Food, kandungan apa saja yang ada di
dalam Junk Food, penyakit apa saja yang ditimbulkan Junk Food, dan tips
mengkonsumsi Junk Food agar tidak berbahaya untuk tubuh.
Hasilnya menunjukan
bahwa masyarakat memilih mengkonsumsi makanan Junk Food karena makanan ini
sangat praktis dalam penyajian dan enak rasanya walau minim gizi. Faktor lain
adalah maraknya peredaran makanan Junk Food dimasyarakat, iklan-iklan dimedia
masa juga sangat berpengaruh terhadap antusias masyarakat terhadap
produk-produk Junk Food. Jadi, kita harus selektif dalam pemilihan makanan
sehari-hari. Memilih makanan hendaknya
mengutamakan nilai gizi dari pada keinstanan dan rasa saja. Karena kesehatan
mahal harganya.
Budaya makan sehat mulai luntur
di Indonesia. Hal ini berkaitan erat dengan menjamurnya restoran-restoran yang
menawarkan produk makanan cepat saji dan dari jenis-jenis makanan cepat saji
tersebut banyak yang merupakan golongan makanan samapah atau populer yang
disebut Junk Food.
Namun sebelum kita lanjutkan, ada
baiknya kita mengenal dulu apa itu Fast Food dan apa itu Junk Food. Fast food
adalah istilah untuk makanan yang dapat disiapkan dan dilayankan dengan cepat
(lihat id.wikipedia.org, 2013). Dan
Junk Food secara hafiah adalah junk berarti sampah/rongsok dan food berarti
makanan. Junk Food bisa diartikan sebagai "makanan samapah",
"makanan rongsokan" atau juga makanan tidak bergizi. Istilah ini
menunjukan istilah untuk makanan yang tidak berguna karena tidak memiliki
nutrisi dan gizi yang baik. Lalu apa hubunganya Fast Food
dengan Junk Food? Nah dalam sejarahnya Junk Food berasal dari dapur-dapur
makanan Fast Food di Amerika Serikat. St. Louis World's Fair adalah pelopor pertama yang mempromosikan makanan jenis fast food di tahun
1904, adapun menu yang ditawarkan adalah hot dog, kerucut es krim dan teh es.
Kemudian disusul oleh Richard J. dan Maurice McDonald dengan didirikanya Mc. Donals
pada tahun 1940. Mc. Donals maju pesat dan masih terus berkembang hingga saat
ini (lihat id.wikipedia.org, 2013).
Kehadiran Fast Food tentu sangat
menjanjikan peluangnya saat itu, karena pada abad ke-19 industri di Amerika Serikat
mulai tumbuh. Masyarakat beralih kehidupan dari masyarakat agraris menuju
masyarakat industry. Budaya di masyarakat pun mulai berubah, dari budaya
agraris yang fleksibel dalam penggunaan waktu, menuju budaya industry yang
sangat ketat dalam perhitungan waktu. Jika sebelumnya mereka memiliki jadwal
yang tidak ketat kini mereka harus bekerja 8-10 jam sehari, dengan waktu
istiahat yang pendek, sehingga harus benar-benar efisien dalam penggunaan
waktu. Kehadiran Fast Food tentu sangat
cocok pada kehidupan masyarakat industry. Cara penyajian yang cepat dan praktis
tentu sangat digemari masyarakat. Namun makanan-makanan Fast Food rendah akan
nilai gizi dan tinggi lemak. Hal itu membuat jumlah angka obesitas melonjak
tajam di AS.Pola hidup masyarakat yang menuju kehidupan masyarakat yang serba
praktis mendorong para konsumen memilih makanan yang cepat dalam penyajian,
murah, dan enak tentunya.
Makanan cepat saji sangat efisien
dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang dikejar waktu, namun sayangnya makanan
cepat saji identic dengan Junk Food. Junk Food tidak hanya diproduksi oleh
restoran-restoran cepat saji saja, namun juga oleh ibu-ibu rumah tangga. Banyak
ibu rumah tangga yang seringkali memilih memasak makanan cepat saji untuk anak
mereka, karena praktis dalam penyajianya dan anak-anak suka rasanya. Contohnya
saja : gorengan , mie instan, jeroan dan daging berlemak, daging olahan,
makanan yang dipanggang, makanan kaleng, olahan keju dan masi banyak lagi
lainya. Padahal dalam makanan-makanan tersebut sangat banyak mengandung lemak
dan minim nilai gizi.
Merebaknya fenomena Junk Food
belakangan ini tidak lepas dari iklan-iklan yang beredar dimasyarakat. Para
produsen Junk Food berbondong-bondong mempromosikan produknya diberbagai media
masa baik elektronik ataupun media cetak. Mereka menampilkan keindahan dan
tampilan gambar yang menggiurkan sehingga masyarakat tergiur serta penasaran
dengan prodak Junk Food yang diiklankan tersebut. Padahal tak selamanya yang
enak itu sehat, dan tak selamanya praktis itu sehat. Memperhatikan kandungan
gizi makanan sangatlah penting, karena akan berdampak langsung pada kesehatan
tubuh kita.
Kandungan paling banyak di dalam
Junk Food adalah lemak. Lemak sebenarnya juga bermanfaat untuk tubuh. Lemak
adalah media pelarut vitamin-vitamin yang larut dalam lemak; vitamin A,D, E, K,
serta sumber asam lemak esensial yang harus di peroleh tubuh di dalam makanan. Lain halnya jika lemak dikonsumsi
terlalu berlebihan, akan banyak sekali gangguan kesehatan yang megancam mulai
dari obesitas, stroke, kanker, dan masih banyak yang lainya.Tidak hanya lemak
yang terkandung didalan Junk Food namun juga terdapat sodium, saturated fat,
kolesterol, pengawet, dan gula. Namun tak menutup kemungkinan masih banyak lagi
zat-zat tambahan lain di dalamnya seperti formalin, pewarna, borak dan
asamsalisilat. Kandungan-kandungan tersebut juga tidak kalah berbahayanya
dengan lemak, jika dikonsumsi terlalu berlebihan.
Pada dasarnya makanan-makanan
yang dituding junk food bukanlah makanan yang benar-benar buruk. Jika
dikonsumsi secara benar dan mengolahnya dengan cara yang benar pula,
makanan-makanan yang dicap sebagai Junk Food tidaklah berbahaya untuk tubuh.
Namun seringkali orang-orang mengkonsumsinya secara berlebihan dan dengan
pengolahan yang kurang tepat, sehingga menimbulkan dampak yang buruk untuk
tubuhnya sendiri. Kembali lagi, semua pilihan
tentang makanan tergantung pada kesadaran konsumen itu sendiri. Banyak makanan
yang menyehatkan dan banyak juga makanan yang merugikan kesehatan. Bersikap
cerdas dalam memilih dan mengkonsumsi makanan sangatlah penting. Tidak hanya
memperhatikan rasa dan kepraktisan, namun harus memeperhatikan nilai gizi dan
efeknya untuk kesehatan. Karena kesehatan mahal harganya.
Memang tidaklah mudah
mengembangkan pola hidup sehat saat ini, mengingat kebanyakan bahan makanan
telah terkontaminasi dan terlalu banyak tambahan zat-zat kimia di dalamnya.
Semua orang mendambakan makanan yang praktis dan sehat. Namun apakah semua yang
praktis bisa sehat? Dan apakah semua yang sehat bisa praktis?
Setiap
makanan yang minim gizi dan lebih banyak merugikan tubuh adalah kategori Junk
Food.
Ada sepuluh jenis makanan yang dicap Junk Food oleh WHO (lihat anekakuliner.com, 2013).
Yang pertama adalah gorengan. Di
Indonesia gorengan adalah makanan paling "dicintai" masyarakat.
Gorengan di Indonesia banyak sekali jenisnya, mulai dari tempe goreng, bakwan,
krupuk, tahu petis, dan masih banyak sederet primadona gorengan lainya. Dibalik
rasanya yang nikmat, gorengan menyimpan banyak resiko jika dikonsumsi terlalu
sering dan dalam jumlah yang berlebihan. Proses penggorengan membuat jumlah
kalori dalam makanan meningkat. Didalam 1 sendok minyak mengandung 120 kalori
dan juga 13.6 gram lemak (lihat anekakuliner.com,
2013), selain itu didalam minyak panas, banyak kandungan-kandungan nutrisi yang
menurun, contohnya saja vitamin E, beta-carotene, dan vitamin A.
Yang kedua adalah makanan cepat
saji (fast food). Dalam makanan cepat saji banyak mengandung garam, rendah
vitamin dan mineral. Beberapa jenis makanan cepat saji banyak mengandung lemak
dan kolesterol, contohnya saja humbugger dan pizza. Kandungan garam yang
terlalu tinggi dapat menyebankan hipertensi, penyakit stroke, penyakit ginjal, dan
penyakit jantung.
Ketiga adalah jeroan dan daging
berlemak. Jelas sekali, jeroan dan daging berlemak tinggi kolesterol dan
"kayaraya" unsur lemak. Tentu sudah jelas apa yang akan terjadi jika
makanan ini terlalu sering dikonsumsi.
Keempat adalah asinan. Di dalam
asinan banyak mengandung garam. Selain itu dalam proses pengasinan seringkali
ditambahkan ammonium nitrit. zat ini menimbulkan resiko kanker hidung dan
tenggorokan.
Kelima adalah daging olahan.
Contohnya adalah baso, daging ham, nugget, cornet, dan lainya. Daging olahan
mengandung garam, pewarna, dan pengawet buatan.
Keenam adalah makanan yang
dipanggang. Contohnya seperti steak, daging ham pada hambugger panggang, dan
BBQ. Proses pemanggangan dapat memicu zat kasinogen dalam makanan yang di panggang.
Ketujuh adalah sajian manis beku,
seperti ice cream, dan frozen cake. Makanan-makanan kegemaran para wanita ini
memiliki kadar mentega yang tinggi
sehingga seringkali memicu obesitas.
Kedelapan adalah manisan kering.
di dalam manisan kering terdapat garam nitrat, manisan kering akan bergabung
dengan amonium di dalam tubuh dan menghasilkan zat karsiogenik yang akan
merusak organ-organ tubuh, terutama hati. Makanan ini juga akan mengakibatkan
tekanan darah tinggi dan kerusakan ginjal (lihat anekakuliner.com, 2013)
Kesembilan adalah makanan kaleng.
Banyak sekali farina makanan kaleng, mulai dari sarden, buah keleng, daging
sapi kaleng, bumbu kaleng, jamur kaleng, dan masih banyak lainya. Menurut saya
makanan kalenglah yang paling berbahaya, kerena didalamnya terkandung pengawet,
pada buah kaleng tentu banyak mengandung gula, pada daging/sarden kaleng banyak
mengandung garam, pewarna buatan, dan penyedap makanan. Tentu semua mempunyai
resiko.
Yang kesepuluh atau yang terakhir
adalah olahan keju, contohnya adalah wippcream keju. Jika terlalu banyak
mengkonsumsi keju akan memicu obesitas yang kemudian menaikan kadar gula darah
dalam tubuh. Selain itu keju juga memiliki kadar lemak yang tinggi, serta
beberapa olahan keju menambahkan gula dalam jumlah yang lumayan banyak.
Contohnya cheese cake, cheese pie.
Bahan-Bahan Berbahaya Dalam Junk Food dan Penyakit Yang Ditimbulkan.
Dibalik
rasanya yang nikmat dan penampilanya yang menggoda sistem pencernaan kita atau
sebut saja perut serta lidah para penikmat kuliner, Junk Food
memiliki segudang kandungan-kandungan berbahaya, yang tentunya menimbulkan
banyak penyakit yang mengancam organ
pencernaan serta beberapa organ diluar pencernaan kita.
Kandungan-kandungan yang terdapat didalam Junk Food diantaranya :
1)
Sodium
Sodium
merupakan bagian dari garam yang banyak ditemukan pada makanan dan minuman
kemasan. Sodium banyak terdapat pada kentang goreng, burger, bologna, pizza,
ayam goreng, mie instan, dan keripik kentang.
Kadar sodium yang dikonsumsi tidak
boleh berlebihan. Terlalu banyak mengkonsumsi sodium akan menimbukan tekanan
darah tinggi sehingga memicu penyakit gangguan ginjal, stroke, dan penakit
jantung.
2)
Saturated
fat (lemak jenuh)
Mengkonsumsi
Junk Food secara berlebihan dapat memicu kanker, terutama kanker usus dan
payudara. Karena di dalam Junk Food terdapat banyak Saturated Fat yang dapat
merangsang hati memproduksi kolesterol. Lemak dari daging, susu, dan produk
olahan susu adalah sumber utama saturated fat.
3)
Kolesterol
Pada
dasarnya tubuh manusia secara otomatis dapat memproduksi kolesterol dengan
sendirinya. Sehingga tidak perlu adanya penambahan kolesterol.
Kolesterol banyak terdapat pada
daging, telur, mentega, susuu, keju. Dalam jumlah yang banyak, kolesterol dapat
menutup saluran darah dan oksigen yang mengalir keseluruh tubuh. Hal ini sangat
membahayakan, apabila aliran darah dan oksigen yang masuk keotak menjadi
tersumbat. Tersumbatnya aliran oksigen dan darah keotak dapat menimbulkan
penyakit stroke.
4)
Gula
Gula,
terutama gula buatan tidak baik efeknya untuk kesehatan karena dapat memicu
penyakit diabetes, kerusakan gigi, dan obesitas.
Minuman karbonasi mengandung banyak
gula. Dalam satu kaleng menuman bersoda biasanya terdapat Sembilan sendok the
gula. Padahal kebutuhan gula oleh tubuh tidak boleh lebih dari empat sendok teh
per harinya. Banyangkan apabila kita rutin meminum minuman bersoda, gula akan
terus menerus menumpuk di dalam tubuh. Dan ancaman penyakit-penyakit diatas
sudah menanti.
5) Tambahan zat zat lain seperti
formali, rhodamin B & metanil yellow
Dalam
kehidupan masyarakat formalin digunakan untuk obat antiparasit, dan pengawet
mayat serta bunga-bungaan. Namun oleh oknum-oknum nakal formalin digunakan
untuk bahan pengawet makanan. Formalin dikenal sebagai zat beracun, karsinogen
(penyebab kanker), mutagen (penyeban perubahan sel,jaringan tubuh), korosif dan
iritatif.
Rhodamin B & Metanil Yellow
adalah pewarna yang biasanya digunakan untuk industry plastic. Namun dewasa ini
seringkali digunakan juga untuk pewarna makanan. Rhodamin B & Metanil Yellow
biasanya digunakan untuk mewarnai makanan seperti kerupuk, macaroni goreng,
cendol, dan manisan. Kelebihan zat ini bisa menyebakan kanker, keracunan,
iritasi paru-paru, mata, tenggorokan. Hidung dan usus.
Cara Konsumsi Junk Food Yang Tetap Memperhatikan Kesehatan
Pada
dasarnya Junk Food tetap memiliki kandungan gizi yang diperlukan oleh tubuh.
Misalnya saja es krim banyak mengandung kalium yang baik untuk tulang,
Hambugger mengandung karbohidrat didalam roti dan protein didaging panggangnya
serta vitamin dan mineral dari sayuran. Tidak semata-mata semua bahan
makanan yang dicap Junk Food selamanya buruk untuk kesehatan. Dengan pengolahan
yang benar serta takaran bahan yang benar pun makanan yang di cap Junk Food
juga menyehatkan. Selain itu para konsumen juga harus memperhatikan pola
konsumsinya, segala sesuatu yang berlebihan tentu akan ada dampaknya untuk
kesehatan, begitu juga pada makanan. Berikut ini adalah tips jajan dan mengolah
Junk Food.
Dalam
mengolah makanan olahan daging seperti daging ham dan steak, sebaiknya
menggunkan teknik memanggang. Bukan memanggang diatas bara atau arang melainkan
memanggang menggunakan oven, karena jika kita memanggang menggunakan bara atau
arang dapat memicu munculnya zat kaksinogen pada daging yang kita olah. Selain
itu tambahkanlah sayuran lebih banyak sebagai asupan serat dan vitamin
pendamping daging.
Saat ini
merebak minuman milkshake fload, coffe fload, cola fload dan lain sebagainya.
Ingatlah bahwa fload mengandung banyak lemak. Sebaiknya belilah minuman tanpa
embel-embel fload. Jika
makan frien chicken sebaiknya buanglah kulitnya, kulit ayam apalagi kulit ayam
ras merupakan sumber lemak jenuh.
Ingin
makan French fries? Ingatlah, selalu pesan salad sebagai pelengkap, agar asupan
serat tetap ada. Gunakan
minyak sehat untuk menggoreng nugget atau gorengan lain. Perbanyak minum air putih serta olahraga yang teratur.
Jangan lupa selalu konsumsi sayuran sebagai asupan serat dan vitamin untuk
tubuh.
No comments:
Post a Comment