Friday, September 26, 2014

BAHAYA MENGKONSUMSI JUNK FOOD YANG BERLEBIHAN


Makan adalah kebutuhan utama  manusia. Dengan makan manusia mendapatkan energy untuk beraktifitas tiap harinya. Makanan juga mempengaruhi metabolisme dalam tubuh.  Metabolisme adalah saat dimana suatu makhluk hidup memproses sebuah zat, yang kemudian zat tersebut dirubah secara kimia maupun secara mekanik yang kemudian berubah menjadi nutrisi yang akan diserap oleh tubuh, dan kemudian dari nutrisi tersebut berubah menjadi energi. Proses metabolisme tersebut terjadi di dalam alat pencernaan . 

Namun apa jadinya jika makanan yang dikonsumsi tidak bergizi dan banyak terkandung bahan-bahan berbahaya? Tentunya akan banyak berpengaruh terhadap metabolisme tubuh. Jika seharusnya dalam proses metabolisme menghasilkan nutrisi-nutrisi yang baik serta berguna untuk tubuh, akan lain cerita jika dalam bahan makanan terlalu banyak zat-zat yang berbahaya, zat-zat tersebut dapat memicu datangnya berbagai penyakit.  Maka makanan itu tergolong sebagai Junk Food atau makanan sampah. Tulisan ini berupaya mengupas apa itu sebenarnya Junk Food, kenapa masyarakat mengkonsumsi Junk Food, kandungan apa saja yang ada di dalam Junk Food, penyakit apa saja yang ditimbulkan Junk Food, dan tips mengkonsumsi Junk Food agar tidak berbahaya untuk tubuh. 

Hasilnya menunjukan bahwa masyarakat memilih mengkonsumsi makanan Junk Food karena makanan ini sangat praktis dalam penyajian dan enak rasanya walau minim gizi. Faktor lain adalah maraknya peredaran makanan Junk Food dimasyarakat, iklan-iklan dimedia masa juga sangat berpengaruh terhadap antusias masyarakat terhadap produk-produk Junk Food. Jadi, kita harus selektif dalam pemilihan makanan sehari-hari.  Memilih makanan hendaknya mengutamakan nilai gizi dari pada keinstanan dan rasa saja. Karena kesehatan mahal harganya.

Budaya makan sehat mulai luntur di Indonesia. Hal ini berkaitan erat dengan menjamurnya restoran-restoran yang menawarkan produk makanan cepat saji dan dari jenis-jenis makanan cepat saji tersebut banyak yang merupakan golongan makanan samapah atau populer yang disebut Junk Food.

Namun sebelum kita lanjutkan, ada baiknya kita mengenal dulu apa itu Fast Food dan apa itu Junk Food. Fast food adalah istilah untuk makanan yang dapat disiapkan dan dilayankan dengan cepat (lihat id.wikipedia.org, 2013). Dan Junk Food secara hafiah adalah junk berarti sampah/rongsok dan food berarti makanan. Junk Food bisa diartikan sebagai "makanan samapah", "makanan rongsokan" atau juga makanan tidak bergizi. Istilah ini menunjukan istilah untuk makanan yang tidak berguna karena tidak memiliki nutrisi dan gizi yang baik. Lalu apa hubunganya Fast Food dengan Junk Food? Nah dalam sejarahnya Junk Food berasal dari dapur-dapur makanan Fast Food di Amerika Serikat. St. Louis World's Fair adalah pelopor pertama yang mempromosikan makanan jenis fast food di tahun 1904, adapun menu yang ditawarkan adalah hot dog, kerucut es krim dan teh es. Kemudian disusul oleh Richard J. dan Maurice McDonald dengan didirikanya Mc. Donals pada tahun 1940. Mc. Donals maju pesat dan masih terus berkembang hingga saat ini (lihat id.wikipedia.org, 2013).

Kehadiran Fast Food tentu sangat menjanjikan peluangnya saat itu, karena pada abad ke-19 industri di Amerika Serikat mulai tumbuh. Masyarakat beralih kehidupan dari masyarakat agraris menuju masyarakat industry. Budaya di masyarakat pun mulai berubah, dari budaya agraris yang fleksibel dalam penggunaan waktu, menuju budaya industry yang sangat ketat dalam perhitungan waktu. Jika sebelumnya mereka memiliki jadwal yang tidak ketat kini mereka harus bekerja 8-10 jam sehari, dengan waktu istiahat yang pendek, sehingga harus benar-benar efisien dalam penggunaan waktu. Kehadiran Fast Food tentu sangat cocok pada kehidupan masyarakat industry. Cara penyajian yang cepat dan praktis tentu sangat digemari masyarakat. Namun makanan-makanan Fast Food rendah akan nilai gizi dan tinggi lemak. Hal itu membuat jumlah angka obesitas melonjak tajam di AS.Pola hidup masyarakat yang menuju kehidupan masyarakat yang serba praktis mendorong  para konsumen  memilih makanan yang cepat dalam penyajian, murah, dan enak tentunya.

Makanan cepat saji sangat efisien dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang dikejar waktu, namun sayangnya makanan cepat saji identic dengan Junk Food. Junk Food tidak hanya diproduksi oleh restoran-restoran cepat saji saja, namun juga oleh ibu-ibu rumah tangga. Banyak ibu rumah tangga yang seringkali memilih memasak makanan cepat saji untuk anak mereka, karena praktis dalam penyajianya dan anak-anak suka rasanya. Contohnya saja : gorengan , mie instan, jeroan dan daging berlemak, daging olahan, makanan yang dipanggang, makanan kaleng, olahan keju dan masi banyak lagi lainya. Padahal dalam makanan-makanan tersebut sangat banyak mengandung lemak dan minim nilai gizi.

Merebaknya fenomena Junk Food belakangan ini tidak lepas dari iklan-iklan yang beredar dimasyarakat. Para produsen Junk Food berbondong-bondong mempromosikan produknya diberbagai media masa baik elektronik ataupun media cetak. Mereka menampilkan keindahan dan tampilan gambar yang menggiurkan sehingga masyarakat tergiur serta penasaran dengan prodak Junk Food yang diiklankan tersebut. Padahal tak selamanya yang enak itu sehat, dan tak selamanya praktis itu sehat. Memperhatikan kandungan gizi makanan sangatlah penting, karena akan berdampak langsung pada kesehatan tubuh kita.

Kandungan paling banyak di dalam Junk Food adalah lemak. Lemak sebenarnya juga bermanfaat untuk tubuh. Lemak adalah media pelarut vitamin-vitamin yang larut dalam lemak; vitamin A,D, E, K, serta sumber asam lemak esensial yang harus di peroleh tubuh di dalam makanan. Lain halnya jika lemak dikonsumsi terlalu berlebihan, akan banyak sekali gangguan kesehatan yang megancam mulai dari obesitas, stroke, kanker, dan masih banyak yang lainya.Tidak hanya lemak yang terkandung didalan Junk Food namun juga terdapat sodium, saturated fat, kolesterol, pengawet, dan gula. Namun tak menutup kemungkinan masih banyak lagi zat-zat tambahan lain di dalamnya seperti formalin, pewarna, borak dan asamsalisilat. Kandungan-kandungan tersebut juga tidak kalah berbahayanya dengan lemak, jika dikonsumsi terlalu berlebihan.

Pada dasarnya makanan-makanan yang dituding junk food bukanlah makanan yang benar-benar buruk. Jika dikonsumsi secara benar dan mengolahnya dengan cara yang benar pula, makanan-makanan yang dicap sebagai Junk Food tidaklah berbahaya untuk tubuh. Namun seringkali orang-orang mengkonsumsinya secara berlebihan dan dengan pengolahan yang kurang tepat, sehingga menimbulkan dampak yang buruk untuk tubuhnya sendiri. Kembali lagi, semua pilihan tentang makanan tergantung pada kesadaran konsumen itu sendiri. Banyak makanan yang menyehatkan dan banyak juga makanan yang merugikan kesehatan. Bersikap cerdas dalam memilih dan mengkonsumsi makanan sangatlah penting. Tidak hanya memperhatikan rasa dan kepraktisan, namun harus memeperhatikan nilai gizi dan efeknya untuk kesehatan. Karena kesehatan mahal harganya. 

Memang tidaklah mudah mengembangkan pola hidup sehat saat ini, mengingat kebanyakan bahan makanan telah terkontaminasi dan terlalu banyak tambahan zat-zat kimia di dalamnya. Semua orang mendambakan makanan yang praktis dan sehat. Namun apakah semua yang praktis bisa sehat? Dan apakah semua yang sehat bisa praktis?  

Setiap makanan yang minim gizi dan lebih banyak merugikan tubuh adalah kategori Junk Food

Ada sepuluh jenis makanan yang dicap Junk Food oleh WHO (lihat anekakuliner.com, 2013).

Yang pertama adalah gorengan. Di Indonesia gorengan adalah makanan paling "dicintai" masyarakat. Gorengan di Indonesia banyak sekali jenisnya, mulai dari tempe goreng, bakwan, krupuk, tahu petis, dan masih banyak sederet primadona gorengan lainya. Dibalik rasanya yang nikmat, gorengan menyimpan banyak resiko jika dikonsumsi terlalu sering dan dalam jumlah yang berlebihan. Proses penggorengan membuat jumlah kalori dalam makanan meningkat. Didalam 1 sendok minyak mengandung 120 kalori dan juga 13.6 gram lemak (lihat anekakuliner.com, 2013), selain itu didalam minyak panas, banyak kandungan-kandungan nutrisi yang menurun, contohnya saja vitamin E, beta-carotene, dan vitamin A.

Yang kedua adalah makanan cepat saji (fast food). Dalam makanan cepat saji banyak mengandung garam, rendah vitamin dan mineral. Beberapa jenis makanan cepat saji banyak mengandung lemak dan kolesterol, contohnya saja humbugger dan pizza. Kandungan garam yang terlalu tinggi dapat menyebankan hipertensi, penyakit stroke, penyakit ginjal, dan penyakit jantung.

Ketiga adalah jeroan dan daging berlemak. Jelas sekali, jeroan dan daging berlemak tinggi kolesterol dan "kayaraya" unsur lemak. Tentu sudah jelas apa yang akan terjadi jika makanan ini terlalu sering dikonsumsi.

Keempat adalah asinan. Di dalam asinan banyak mengandung garam. Selain itu dalam proses pengasinan seringkali ditambahkan ammonium nitrit. zat ini menimbulkan resiko kanker hidung dan tenggorokan.

Kelima adalah daging olahan. Contohnya adalah baso, daging ham, nugget, cornet, dan lainya. Daging olahan mengandung garam, pewarna, dan pengawet buatan.

Keenam adalah makanan yang dipanggang. Contohnya seperti steak, daging ham pada hambugger panggang, dan BBQ. Proses pemanggangan dapat memicu zat kasinogen dalam makanan yang di panggang.

Ketujuh adalah sajian manis beku, seperti ice cream, dan frozen cake. Makanan-makanan kegemaran para wanita ini memiliki kadar mentega yang tinggi  sehingga seringkali memicu obesitas.

Kedelapan adalah manisan kering. di dalam manisan kering terdapat garam nitrat, manisan kering akan bergabung dengan amonium di dalam tubuh dan menghasilkan zat karsiogenik yang akan merusak organ-organ tubuh, terutama hati. Makanan ini juga akan mengakibatkan tekanan darah tinggi dan kerusakan ginjal (lihat anekakuliner.com, 2013)

Kesembilan adalah makanan kaleng. Banyak sekali farina makanan kaleng, mulai dari sarden, buah keleng, daging sapi kaleng, bumbu kaleng, jamur kaleng, dan masih banyak lainya. Menurut saya makanan kalenglah yang paling berbahaya, kerena didalamnya terkandung pengawet, pada buah kaleng tentu banyak mengandung gula, pada daging/sarden kaleng banyak mengandung garam, pewarna buatan, dan penyedap makanan. Tentu semua mempunyai resiko.

Yang kesepuluh atau yang terakhir adalah olahan keju, contohnya adalah wippcream keju. Jika terlalu banyak mengkonsumsi keju akan memicu obesitas yang kemudian menaikan kadar gula darah dalam tubuh. Selain itu keju juga memiliki kadar lemak yang tinggi, serta beberapa olahan keju menambahkan gula dalam jumlah yang lumayan banyak. Contohnya cheese cake, cheese pie.

Bahan-Bahan Berbahaya Dalam Junk Food dan Penyakit Yang Ditimbulkan.
Dibalik rasanya yang nikmat dan penampilanya yang menggoda sistem pencernaan kita atau sebut saja perut serta lidah para penikmat kuliner, Junk Food memiliki segudang kandungan-kandungan berbahaya, yang tentunya menimbulkan banyak penyakit yang mengancam organ pencernaan serta beberapa organ diluar pencernaan kita. Kandungan-kandungan yang terdapat didalam Junk Food diantaranya :
1)        Sodium
Sodium merupakan bagian dari garam yang banyak ditemukan pada makanan dan minuman kemasan. Sodium banyak terdapat pada kentang goreng, burger, bologna, pizza, ayam goreng, mie instan, dan keripik kentang.
            Kadar sodium yang dikonsumsi tidak boleh berlebihan. Terlalu banyak mengkonsumsi sodium akan menimbukan tekanan darah tinggi sehingga memicu penyakit gangguan ginjal, stroke, dan penakit jantung.
2)        Saturated fat (lemak jenuh)
Mengkonsumsi Junk Food secara berlebihan dapat memicu kanker, terutama kanker usus dan payudara. Karena di dalam Junk Food terdapat banyak Saturated Fat yang dapat merangsang hati memproduksi kolesterol. Lemak dari daging, susu, dan produk olahan susu adalah sumber utama saturated fat.
3)        Kolesterol
Pada dasarnya tubuh manusia secara otomatis dapat memproduksi kolesterol dengan sendirinya. Sehingga tidak perlu adanya penambahan kolesterol.
            Kolesterol banyak terdapat pada daging, telur, mentega, susuu, keju. Dalam jumlah yang banyak, kolesterol dapat menutup saluran darah dan oksigen yang mengalir keseluruh tubuh. Hal ini sangat membahayakan, apabila aliran darah dan oksigen yang masuk keotak menjadi tersumbat. Tersumbatnya aliran oksigen dan darah keotak dapat menimbulkan penyakit stroke.
4)        Gula
Gula, terutama gula buatan tidak baik efeknya untuk kesehatan karena dapat memicu penyakit diabetes, kerusakan gigi, dan obesitas.
            Minuman karbonasi mengandung banyak gula. Dalam satu kaleng menuman bersoda biasanya terdapat Sembilan sendok the gula. Padahal kebutuhan gula oleh tubuh tidak boleh lebih dari empat sendok teh per harinya. Banyangkan apabila kita rutin meminum minuman bersoda, gula akan terus menerus menumpuk di dalam tubuh. Dan ancaman penyakit-penyakit diatas sudah menanti.
5)        Tambahan zat zat lain seperti formali, rhodamin B & metanil yellow
Dalam kehidupan masyarakat formalin digunakan untuk obat antiparasit, dan pengawet mayat serta bunga-bungaan. Namun oleh oknum-oknum nakal formalin digunakan untuk bahan pengawet makanan. Formalin dikenal sebagai zat beracun, karsinogen (penyebab kanker), mutagen (penyeban perubahan sel,jaringan tubuh), korosif dan iritatif.
            Rhodamin B & Metanil Yellow adalah pewarna yang biasanya digunakan untuk industry plastic. Namun dewasa ini seringkali digunakan juga untuk pewarna makanan. Rhodamin B & Metanil Yellow biasanya digunakan untuk mewarnai makanan seperti kerupuk, macaroni goreng, cendol, dan manisan. Kelebihan zat ini bisa menyebakan kanker, keracunan, iritasi paru-paru, mata, tenggorokan. Hidung dan usus.
  
Cara Konsumsi Junk Food Yang Tetap Memperhatikan Kesehatan

Pada dasarnya Junk Food tetap memiliki kandungan gizi yang diperlukan oleh tubuh. Misalnya saja es krim banyak mengandung kalium yang baik untuk tulang, Hambugger mengandung karbohidrat didalam roti dan protein didaging panggangnya serta vitamin dan mineral dari sayuran. Tidak semata-mata semua bahan makanan yang dicap Junk Food selamanya buruk untuk kesehatan. Dengan pengolahan yang benar serta takaran bahan yang benar pun makanan yang di cap Junk Food juga menyehatkan. Selain itu para konsumen juga harus memperhatikan pola konsumsinya, segala sesuatu yang berlebihan tentu akan ada dampaknya untuk kesehatan, begitu juga pada makanan. Berikut ini adalah tips jajan dan mengolah Junk Food.
 Dalam mengolah makanan olahan daging seperti daging ham dan steak, sebaiknya menggunkan teknik memanggang. Bukan memanggang diatas bara atau arang melainkan memanggang menggunakan oven, karena jika kita memanggang menggunakan bara atau arang dapat memicu munculnya zat kaksinogen pada daging yang kita olah. Selain itu tambahkanlah sayuran lebih banyak sebagai asupan serat dan vitamin pendamping daging.

Saat ini merebak minuman milkshake fload, coffe fload, cola fload dan lain sebagainya. Ingatlah bahwa fload mengandung banyak lemak. Sebaiknya belilah minuman tanpa embel-embel fload. Jika makan frien chicken sebaiknya buanglah kulitnya, kulit ayam apalagi kulit ayam ras merupakan sumber lemak jenuh.

Ingin makan French fries? Ingatlah, selalu pesan salad sebagai pelengkap, agar asupan serat tetap ada. Gunakan minyak sehat untuk menggoreng nugget atau gorengan lain. Perbanyak minum air putih serta olahraga yang teratur. Jangan lupa selalu konsumsi sayuran sebagai asupan serat dan vitamin untuk tubuh.


No comments:

Post a Comment