Wednesday, May 13, 2015

Rektum


Ya, kata yang mungkin asing bagi sebagian orang tetapi familiar bagi sebagian orang yang lain. Rektum merupakan salah satu organ pencernaan yang ada pada makhluk hidup, juga pada manusia.

Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah organ terakhir dari usus besar pada beberapa jenis mamalia yang berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.

 
Dinding rektum terdiri atas mukosa, submukosa, dan dua Lapisan muskular yang kompleet, yaitu sirkuler dalam dan longitudinal Luar. Rektum panjang nya sekltar 12 - 15cm, dari kolon sigmoid sampai saluran anal sepertiga bagian atas rektum di tutupi oleh peritoneum di sebelah anterior dan lateral. Sepertiga bagian tengah rektum di tutupi oleh peritonieum hanya di permukaan anterior nya. Dan, sepertiga bawah rektum terletak di bawah refleksi peritoneal. Rektum terdiri atas 3 kurva yang berbeda. Tiga lipatan ini memproyeksi kan kedalam lumen sebagai klep dari houston.

Lapisan jaringan ikat yang tipis dari waldayer adalah lapisan jaringan ikat tipis rektosakral yang padat, rnulai dari setinggi sakrum keempat hinnga ke anterior lalu rektum, menutupi sacrum sebelah anterior ke rektum ekstraperitoneal adalah lapisan jaringan ikat tipis dari Dennonvillers.Ligmen-ligmen lateral dari lapisan jaringanakat tipis endopelvis menyokong rektum bagian bawah.

Dasar pelvis adalah lembaran muskulotendinous yang dibentuk oleh otot levator ani dan diinervasi oleh saraf sakralis keempat.saluran anal mulai dari diafragma pelvis dan berakhir di anal verge, batas anal adalah hubungan antara anoderm dan kulit perianal.Dentate line adalah hubungan mukokutaneus, letaknya 1 - 1,5 sentimeter di atas batas anal.
          Saluran anal dikelilingi oleh sfingter interna dan eksterna yang bersama-sama merupakan mekanisme sfingter ani. Otot puborektalis berasal dari pubis dan bergabung ke posterior kerektum; bila di kontraksi kan secara normal menyebab kan sudut 80o dari hubungan anorektal.

ALIRAN LIMFA
Aliran limfatik rektal adalah segmental dan sirkumferensial dan mengikuti aliran yang sama dengan suplai darah arteri. Limfa bagian atas dan tengah rektum mengalir ke nodus mesenterika inferior bagian bawah relctum mengalir mengikuti arter rektal superior dan masuk ke nodus mesenterika inferior.

ALIRAN SARAF
Persarafan rektum pada organ urogenital pelvis terdiri dari saraf simpatis dan parasimpatis. Saraf simpatis dari segmen thorakolulu manar bagian bawah mesenterika inferior ke pleksus mesenterika inferior.  
SUPLAI ARTERI
Cabang terminal dari arteri mesenterika inferior menjadi arteri rektal superior menyilang arteri iliaka komunis kiri,turun di mesokolon sigmoid dan terbagi dalam dua cabang pada sakrum ketiga.

ALIRAN VENA
Sejajar dengan suplai arteri dan bermuara di sistem ( caval ) sistemik dan portal. ke sistem cava.
 Rektum adalah suatu ruang delapan inci yang menghubungkan usus besar ke dubur (anus). Rektum adalah ruangan yang berawal antara kolon sigmoid usus besar dan anus. Dalam keadaan normal, rektum ini kosong karena tinja disimpan di kolon desendens dan akan timbul keinginan buang air besar ketika mulai memasuki rektum.
Fungsi rektum antara lain:
Menerima feces dari usus besar, Membiarkan seseorang mengetahui ada feces yang harus dikeluarkan, dan Menahan feces sampai pengeluaran terjadi


Ketika apa saja (gas atau feces) datang ke dalam rektum, sensor-sensor mengirim suatu pesan ke otak. Otak kemudian memutuskan apakah isi rektum dapat dilepaskan atau tidak. Jika mereka dapat, sphincters mengendur dan rektum berkontraksi, mengeluarkan isi-isinya. Jika isi-isinya tidak dapat dikeluarkan, sphincters berkontraksi dan rektum menampung sehingga sensasinya hilang untuk sementara.

          Lain halnya seandainya otot-otot di rektum diganti dengan otot-otot polos, apa yang akan terjadi??? Seperti kita ketahui bahwa otot polos adalah otot dimana kerjanya tidak disadari oleh kita alias involunteer. Nah, seandainya otot-otot di rektum terdiri dari otot polos, maka ketika feces dari usus besar menuju rektum maka OTOMATIS akan keluar lewat dubur. Iiiiihhhh....tak terbayangkan....KUNING dimana-mana...dan BAU menyengat juga harum semerbak !! Tak terbayangkan bila orang GANTENG atau CANTIK sedang berjalan di jalan, namun meninggalkan jejak feces dimana-mana dan bau yang menyengat. Wuuuaakk....mau muntah tentunya !!!

SEMOGA BERMANFAAT_
See you di postingan berikutnya!!!

No comments:

Post a Comment