Thursday, February 18, 2021

TOBA VAN MOLLUCAS: OBJEK WISATA BAHARI DANAU TIHU YANG BELUM TEREKSPOS

Danau Tihu dengan Ekosistem Hutan Musim
(Sumber: https://www.instagram.com/ichanmahigan/)

 #WritingChallengeGNFI #CeritadariKawanGNFI

Memangnya ada duplikat Danau Toba dari Maluku? Ya, benar sekali yakni di Selatan Maluku tepatnya di Pulau Wetar. Berbicara Danau Toba berarti terlintas, “ini adalah danau vulkanik terbesar di dunia yang memiliki pulau di tengahnya yakni Pulau Samosir”, hal ini juga terjadi pada Danau Tihu yang mana masih minim pemberitaan oleh media lokal dan belum terexpo media nasional, apalagi dilirik oleh media internasional. Inilah yang membuat wisatawan lokal saja yang menikmati keindahan danau ini.

Dilansir dari kkp.go.id, Provinsi Maluku bukan saja disebut “Provinsi Kepulauan” melainkan baru saja dinobatkan sebagai Lumbung Ikan Nasional. Provinsi ini memiliki 1.340 buah pulau dengan panjang garis pantai 10.662,92 kilometer. Kondisi wilayah Maluku seperti ini jelas mengandung banyak berbagai potensi sumber daya alam yang cukup besar. Salah satu potensi yang masuk pada kawasan stategis pariwisata adalah wisata Bahari.

Wisata bahari di Maluku menyimpan banyak keindahan yang belum maksimal dipublikasikan secara lokal ataupun nasional, apalagi internasional. Hal ini dikarenakan daratan (pulau) di Maluku dipisah-pisahkan oleh lautan. Salah satu daratan atau pulau yang memiliki keunikan wisata baharinya adalah Pulau Wetar. Pulau ini terletak di selatan Maluku dan secara administrasi berada pada kabupaten yang memiliki jargon “Bumi Kalwedo” yaitu Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Pulau Wetar sangat besar dan luas, sehingga secara resmi terdapat 4 kecamatan di pulau ini, yakni Kecamatan Wetar, Wetar Barat, Wetar Utara dan Wetar Timur. Pulau Wetar memiliki banyak hasil alam seperti hasil bumi, hasil hutan dan hasil laut melimpah, tak terkecuali potensi wisata bahari yang mempesona.

Berbicara wisata bahari yang ada di Pulau Wetar tak akan habis-habisnya baik keindahan pantai, dasar laut, sungai maupun danaunya. Salah satu wisata bahari yang terkenal di Pulau Wetar adalah Danau Tihu. Letak Danau Tihu berada di tengah-tengah Pulau Wetar dan merupakan salah satu danau yang terbesar di Maluku serta memiliki ciri khas yang hampir sama dengan Danau Toba, yaitu memiliki pulau di tengah danau.

Konon, menurut legenda Danau Tihu bermula dari kegagahberanian raksasa di zaman dulu yang menguasai seluruh petuanan Wetar. Raksasa tersebut meski bengis, namun berhasil dikalahkan oleh dua saudara kembar, yaitu Mamau dan Matereng. Saudara kembar tersebut mendatangkan air bah hingga menewaskan raksasa tersebut dan membentuk danau. Dari kisah legenda tersebut, penduduk Pulau Wetar mempercayai, bahwa Danau Tihu memiliki penjaganya yaitu buaya berkepala dua dan berkepala tujuh sebagai jelmaan kedua saudara kembar tersebut. Warga setempat juga mengatakan, “danau ini sepertinya memiliki terowongan yang menghubungkan lautan dan danau”. Karena jika terjadi pasang surut di laut maka terjadi pula di danau tersebut dan jika terjadi gelombang di laut maka terjadi pula di danau ini”. Menurut Kennedy dkk (2018), Danau Tihu memiliki jenis ikan yang sama dengan jenis ikan yang ada di perairan laut Wetar.

Di tengah-tengah Danau Tihu berdiri kokoh sebuah pulau kecil nan cantik yang disebut Pulau Ibu atau Elusa, serta ditumbuhi sebuah pohon Asam yang rasa buahnya sangat manis. Oleh penduduk setempat, pulau yang ada di terngah-tengah danau ini disebut sebagai penjelmaan dari ibu saudara kembar tadi. Dipercaya ia menghilang bersama dengan tempat sirihnya pada saat mencuci piring di tepi danau. Di dalam tempat sirih tersebut terdapat biji buah asam. Dan pada akhirya masyarakat setempat mempercayai pohon asam yang tumbuh di Pulau Ibu berasal dari biji asam pada tempat sirih ibu saudara kembar tadi (beritamalukuonlin.com).

Terlepas dari hal di atas, pulau yang kaya akan emas dan madu ini, berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste dan Benua Australia serta memiliki ekosistem hutan musim (monsoon forest). Ekosistem hutan musim merupakan hutan yang termasuk dalam ekosistem darat dan berada di daerah yang beriklim muson tropis (iklim dengan musim kemarau dan hujan) (wikipedia.org). Jenis tumbuhan yang ada dalam ekosistem ini didominasi oleh spesies pohon yang menggugurkan daunnya pada musim kering dan memiliki lapisan kayunya sangat tebal sehingga bisa bertahan ketika musim kemarau tiba, maka hutan musim biasa juga disebut hutan gugur daun. Di Danau Tihu anda akan disugukan dengan bioma hutan gugur, seperti Linggua (Petrocarpus Indicus), Ekaliptus (Eucaliptus alba) dan Kesambi (Schleichera oleosa) yang berjejeran rapih bak ditanam oleh manusia.  Danau Tihu yang panjangnya ± 3,6 kilometer dan lebar yang bervariasi karena berliku-liku dipisahkan oleh enam aliran sungai yang dipagari tebing-tebing atau batu terjal. Bahkan lebar danau ini ada yang sampai 2 kilometer. Danau Tihu dipercaya tak hanya sekedar obat yang mampu menghilangkan setiap kesedihan atas luka hati, namun ia juga mampu memberikan kesejukan sepanjang masa.

Pemandangan dan keindahan Danau Tihu
(Sumber: https://www.instagram.com/andrian_lun/)


Pemdangan dan keindahan Danau Tihu
(Sumber: https://www.instagram.com/jeanynanlohy/)

Wisatawan lokal yang mengabadikan momen di Danau Tihu
(Sumber: https://www.instagram.com/oline_mahulette/)









Sampai sekarang ini, Danau Tihu merupakan tempat wisata bagi masyarakat lokal yang berada di Pulau Wetar. Jarang sekali terlihat masyarakat dari luar pulau datang untuk menikmati keindahan tempat ini dikarenakan akses yang diyakini masih sulit. Pada hal akses ke tempat ini cukup mudah, akan tetapi perlu menyiapkan uang yang cukup di kantong anda. Di sana (Wetar) tidak ada Bank, maka siapkan uang tunai sebanyak mungkin untuk menunjang kebutuhan anda sewaktu liburan di sana.

Jika anda berencana bepergian liburan di sana (Pulau Wetar), anda akan melewati beberapa rute dengan transportasi berbeda. Transportasi menuju Pulau Wetar hanya tersedia jalur laut. Menggunakan kapal laut (PT Pelni) dari Ambon (Ibukota Provinsi Maluku) tujuan Pulau Kisar dengan waktu tempuh 4 hari di lautan. Waktu yang lumayan lama di atas kapal, anda akan disugukan indahnya sunset di laut Banda dan pulau-pulau di Maluku untuk menghilangkan kejenuhan selama pelayaran. Sesampainya di Kisar, anda lanjut lagi perjalanan dengan menggunakan feri atau kapal perintis tujuan Ilwaki (Pulau Wetar) dengan waktu tempuh hanya 6 jam. Bagi anda yang galau dengan lamanya perjalanan laut, opsi kedua tersedia jalur udara, yaitu dari Ambon tujuan Pulau Kisar dengan pesawat perintis (Susi Air atau SAM Air) setelah itu lanjut lagi menggunakan kapal Feri tujuan Ilwaki. Mengingat Pulau Wetar berada pada selatan Maluku, maka anda bisa juga menggunakan jalur lain, yaitu dari Kupang (Ibukota Provinsi NTT) tujuan Ilwaki dengan waktu tempuh 2 hari menggunakan kapal perintis.

Derap langkah pertama di Pulau Wetar, anda akan mendengar kicauan beragam jenis burung-burung di udara yang dapat meredakan stress atau kelelahan selama perjalanan panjang anda. Jangan lupa mulailah menyewakan penginapan yang tersedia disekitaran Ilwaki (Ibu Kota Kecamatan Wetar) dan menyewakan transportasi darat untuk bepergian ke Danau Tihu. Dilansir dari beritamalukuonlin.com, perjalanan dari Ilwaki ke Danau Tihu dengan menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat sekira 2 jam dengan jarak tempuh ±30 km.

Wisata bahari di Danau Tihu dapat anda menikmati pemandangan dan tepian danaunya, tetapi permukaan danau dan dasar danau belum dapat dinikmati. Hal ini dikarenakan sangat banyaknya buaya di sana, kecuali bagi anda yang menyukai kegiatan memacu adrenalin, sehingga pilihan tepat yaitu bermain bersama buaya di tempat ini.

Jika kamu belum terdampar pada sebuah lembah rimbun, itu tandanya kamu belum pernah melihat bagaimana megahnya bumi yang kamu injak. Sungguh jelas makna dari kutipan ini, bahwa keberadaan Pulau Wetar dengan pesona Danau Tihunya belum terekspos secara maksimal. Oleh karena itu, jangan lupa datang di Danau Tihu untuk menikmati dan melihat langsung surga kecil yang ada di garda terdepan NKRI.


Referensi:

www.kkp.go.id  │ Kennedy, P. S. J., dkk. (2018). Potensi Pariwisata Maluku Barat Daya Sebuah Kajian Pustaka. In National Conference of Creative Industry: Sustainable Tourism Industry for Economic Development. e-ISSN No: 2622-7436 │ beritamaluku.com │ wikipedia.org │ https://www.instagram.com/ichanmahigan/ │ https://www.instagram.com/andrian_lun/ │ https://www.instagram.com/jeanynanlohy/ │ https://www.instagram.com/oline_mahulette/

Friday, November 15, 2019

ADA ILMU CATUR DI BUMI PRAMUKA DARI OPA SURYO


Sumber Pribadi: Saya dan Opa Suryo
 Opa Suryo (74 tahun) seorang mantan potographer di sebuah TV swasta di Jakarta yang telah pensiun sejak 2003. Opa Suryo tinggal di STW  RIA Pembangunan Cibubur, Jakarta Timur sejak 2017 lalu. 

BUKAN TENTANG LANGIT SURABAYA

Sumber Pribadi: Tiket KAI Gumarang
Di atas KAI Gumarang dari Jakarta (Pasar Senen) tujuan Surabaya (Pasar Turi) bukan menceritakan rahasia di jantung, rindu di otak dan petualangan di aliran darah melainkan tentang memory yang sudah tersimpan lama diantara kita dan terus terjaga.

Sunday, October 20, 2019

ANTARA LENTENG AGUNG DAN CIPAYUNG, TERSELIP PESAN MORAL


#AnakNers #StaseJiwa #NersPsikiatri

Saya dan Pak Udin
Pada hari kedua praktik di Stase Jiwa/Psikiatri tanggal 1 Oktober 2019 tepatnya pukul 07.05 WIB kita semua sudah panik karena harga GrabCar melonjat naik dari harga semula yang 65K menjadi 110K untuk 6 penumpang. Dimana jumlah kita ada 10 orang yang sejurusan ke tempat praktik di PSBL Harapan Sentosa II Cipayung, Jakarta Timur. Akhirnya saya mencari alternative lain, yaitu dengan menyewa angkot (angkutan kota) yang sementara lewat depan kita.