Ambon
merupakan sebuah kota di Timur Indonesia, yaitu Kota Ambon. Kota Ambon adalah
ibukota provinsi yang kaya akan rempah-rempah dan segudang hasil alam yang ada
di laut dan darat, yaitu Provinsi Maluku.
Ambon
merupakan ibu negeri tanah Maluku, mulai dari Ujung Halmahera sampai dengan
Tenggara jauh. Sehingga disini (tanah Maluku) terdapat banyak suku dan ras yang
dipersatukan dengan slogan Pela Gandong
(Pela: suatu sistem hubungan sosial; Gandong: saudara, sehingga pela gandong
adalah hubungan ikatan persaudaraan).
Kota Ambon
terletak pada Pulau Ambon, yang dilihat dari udara berbentuk huruf “U” terbalik
dengan teluk yang diselimuti sebuah jembatan, yaitu Jembatan Merah Putih. Ambon
sendiri dengan luas 775 km2 dengan terdapat dua daerah administrasi,
yaitu Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah. Tak terpungkiri di Ambon juga
terdapat banyak tempat wisata, yang terlalu memanjakan diri dengan alam yang
asri bagi semua orang yang menginjak kakinya di Bumi Raja-Raja ini.
Ada
banyak hal yang membuat terkenang akan kota ini, salah satunya senyuman manis
yang begitu mempesona tertabur di setiap sudut kota Ambon. Bahkan ada yang
menyebut orang Ambon bersin saja merdu, hahaha okelah, no problem. Ada pula cinta
yang tercampur dengan bumbu nasi bagadang dan ikan asar serta rujak Natsepa
yang begitu menggoda.
Ambon mungkin tercipta dari “gula” yang membuat semua orang terasa
manis dengan penuh romantika, cinta dan alam yang asri. Dari
sini Ambon juga terkenal dengan sebutan Ambon Manise. Kalau kamu sepakat dengan
kalimat itu berarti kenanganmu di kota ini begitu sekarat.
Siapapun
yang pernah ke Ambon dan berdiam beberapa lama, maka mendengar kata Ambon
muncul sebuah stimulus dari dalam diri mulai berdetak jantung hingga terhantar
ke otak yang terus mengalir bak hemoglobin yang membawa oksigen. Hal ini
menurut saya dikarenakan Ambon terkenal dengan kota sejuta
nostalgia, bahkan sunset dan sunrise begitu indah.
Meninggalkan
kota ini dan pergi untuk merajut nasib untuk menemukan kebahagiaan di sepoinya
angin, kemudian akan balik karena rindu setelah ratusan purnama. Pertanyaannya,
apakah sunset dan gerimis di Ambon masih mengenal diri ini? Pertanyaan itu sangat dalam bahkan
alam pun tak mampu menjawab. Jangan rindu itu berat, tunduklah disitu hanya
dengan cukup mengobati kerinduanmu.
Kapan ke Ambon lagi? Kembalilah
pada satu purnama sembari datang mencicipi kuliner di Ambon yang kaya akan
rempah-rempah, serta membuat cerita baru disini, di kota ini, Kota Ambon, rumah
kita bersama.
Jr Samloy
No comments:
Post a Comment