Tuesday, September 25, 2018

AMBON TERCIPTA DENGAN KATA MANIS


Ambon merupakan sebuah kota di Timur Indonesia, yaitu Kota Ambon. Kota Ambon adalah ibukota provinsi yang kaya akan rempah-rempah dan segudang hasil alam yang ada di laut dan darat, yaitu Provinsi Maluku. 

Sumber Google
 Ambon merupakan ibu negeri tanah Maluku, mulai dari Ujung Halmahera sampai dengan Tenggara jauh. Sehingga disini (tanah Maluku) terdapat banyak suku dan ras yang dipersatukan dengan slogan Pela Gandong (Pela: suatu sistem hubungan sosial; Gandong: saudara, sehingga pela gandong adalah hubungan ikatan persaudaraan).

Kota Ambon terletak pada Pulau Ambon, yang dilihat dari udara berbentuk huruf “U” terbalik dengan teluk yang diselimuti sebuah jembatan, yaitu Jembatan Merah Putih. Ambon sendiri dengan luas 775 km2 dengan terdapat dua daerah administrasi, yaitu Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah. Tak terpungkiri di Ambon juga terdapat banyak tempat wisata, yang terlalu memanjakan diri dengan alam yang asri bagi semua orang yang menginjak kakinya di Bumi Raja-Raja ini.

Ada banyak hal yang membuat terkenang akan kota ini, salah satunya senyuman manis yang begitu mempesona tertabur di setiap sudut kota Ambon. Bahkan ada yang menyebut orang Ambon bersin saja merdu, hahaha okelah, no problem. Ada pula cinta yang tercampur dengan bumbu nasi bagadang dan ikan asar serta rujak Natsepa yang begitu menggoda.

Ambon mungkin tercipta dari “gula” yang membuat semua orang terasa manis dengan penuh romantika, cinta dan alam yang asri. Dari sini Ambon juga terkenal dengan sebutan Ambon Manise. Kalau kamu sepakat dengan kalimat itu berarti kenanganmu di kota ini begitu sekarat.

Siapapun yang pernah ke Ambon dan berdiam beberapa lama, maka mendengar kata Ambon muncul sebuah stimulus dari dalam diri mulai berdetak jantung hingga terhantar ke otak yang terus mengalir bak hemoglobin yang membawa oksigen. Hal ini menurut saya dikarenakan Ambon terkenal dengan kota sejuta nostalgia, bahkan sunset dan sunrise begitu indah.

Meninggalkan kota ini dan pergi untuk merajut nasib untuk menemukan kebahagiaan di sepoinya angin, kemudian akan balik karena rindu setelah ratusan purnama. Pertanyaannya, apakah sunset dan gerimis di Ambon masih mengenal diri ini? Pertanyaan itu sangat dalam bahkan alam pun tak mampu menjawab. Jangan rindu itu berat, tunduklah disitu hanya dengan cukup mengobati kerinduanmu.

Kapan ke Ambon lagi? Kembalilah pada satu purnama sembari datang mencicipi kuliner di Ambon yang kaya akan rempah-rempah, serta membuat cerita baru disini, di kota ini, Kota Ambon, rumah kita bersama.


Jr Samloy

No comments:

Post a Comment